Join This Site
Pontianak, beberapa bulan ini Kalimantan Barat selalu diguyur air hujan dan tahun ini frekuensinya lebih lama dari tahun sebelumnya, tingkat curah hujan  yang tinggi menimbulkan genangan air dibeberapa tempat di lahan Hutan Industri khususnya lahan basah/rawa.
Pada Hutan Industri tanaman yang dikembangkan adalah Akasia mangium untuk dryland & akasia crasicarpa di wetland dan Eucaliptus dryland, saat ini penulis memfokuskan pada area wetland/rawa, daerah rawa memang sangat penting dalam tata kelola air melalui saluran irigasi kanal buatan (baca : sistem drainase ) . Dampak dari curah hujan yang tinggi dimulai dari luapan dari sungai masuk ke kanal-kanal buatan  menjadikan beberapa wilayah lahan terendam air yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Setelah terjadi penggenangan air menimbulkan perubahan yang cepat pada sifat tanah, pada saat air memenuhi pori-pori tanah udara didesak keluar difusi gas berkurang dan senyawa beracun terakumulasi. Semua perubahan ini sangat mempengaruhi tanaman akasia  untuk bertahan hidup, sebagai respon dari tanaman resistensi stomata meningkat, fotosintesis dan konduktivitas hidrolik akar menurun, serta translokasi fotoassimilat berkurang. Tanaman terendam air alias banjir terlalu lama bisa dilihat dari penampakan fisik daun menguning dan jika lambat penanganan bisa menyebabkan tanaman mati, untuk itu peranan drainase dan monitoring drainase lebih dini sangat penting. Salah satu upayanya bisa dibantu dengan teknologi robotik dengan sedikit modifikasi dan pemprograman sederhana untuk menginformasikan secara cepat dan tepat titik kanal yang banjir.

ALAT APA SAJA YANG DIBUTUHKAN?

Untuk membuat deteksi/alarm informasi banjir di kanal-kanal mengadop dari modul robotik, dengan sedikit modifikasi perintah program maka bisa menginformasikan kanal mana yang akan banjir ingat Akan Banjir artinya belum banjir sehingga team terkait ada waktu untuk mengantisipasi adanya banjir dengan memperbaiki tata air kanal baik di inlet atau di outlet, yang harus dipersiapkan untuk membuat alat pendeteksi dini kebanjiran lahan yaitu:

1. Sebuah Micro chip yang bisa digunakan untuk robotik
Micro chip














micro chip ini digunakan untuk menyimpan memori dari program perintah ke GSM modul berupa SMS informasi nama kanal, titik point, dan status banjir ke beberapa nomor tujuan 

2. Kartu GSM

GSM Shiel














Kartu GSM ini yang nantinya dihubungkan ke micro chip untuk menjalankan perintah berupa mengirimkan SMS informasi banjir ke beberapa nomor HP melalui operator GSM

3. Kabel + kabel antena GSM
4. Batrai Aki kering












5. Mini Box panel kedap air












6. Kartu Walki Talky (optional)











7. Plat konduktor sebanyak 2 buah minus dan plus


CARA KERJANYA BAGAIMANA ?

Sensor deteksi banjir yang dimplementasikan adalah menggunakan prinsip dasar elektrolistis, yang memanfaat sifat air sebagai penghantar listrik yang berfungsi seperti saklar otomatis. sensor melalui dua plat konduktor ini diletakkan diketinggian aman maksimal pada beberapa kanal berdasarkan perbedaan ketinggian/kontur tertentu, dimana apabila air telah mencapai ketinggian itu maka disinyalir dan berpotensi terjadi banjir di lahan yang sudah ditanam akasia. Sehingga apabila kedua plat sebagai sensor ini sudah tergenang air kanal pada ketinggian tertentu maka kedua plat konduktor akan terhubung dan akan terjadi aliran listrik (DC), yang selanjutkan akan mengaktifkan swith relay yang kemudian menghidupkan micro chip (teraliri arus) selanjutkan melaksanakan perintah ke rangkaian GSM modul untuk memberikan informasi melalui SMS (short message service) melalui operator GSM berupa peringatan banjir.
  
BAGAIMANA JIKA TIDAK ADA SIGNAL GSM ?

Beberapa daerah diluar pemukiman yang mana lokasi lahan hutan industri berdiri tidak semua wilayah kerja terjangkau dengan signal GSM, jangan kuatir masih ada jalan dan ide seperti yang saya sampaikan pada jenis kebutuhan alat diatas no 6 (enam) yaitu menggunakan gelombang walki talki/radio 2 meter  modul interphone yaitu dengan menggantikan modul GSM (no.2) menjadi modul interphone (no.6)

Maka dengan alat sensor sederhana deteksi dini terjadinya banjir di lingkungan hutan industri dapat menekan kerugiatan biaya penanaman akasi hingga diatas 10 jutaan rupiah per hektare, alat ini dapat membantu mengontrol wilayah kerja hingga ribuan hektare hutan industri dan dapat memberikan informasi yang akurat, cepat dan tepat. Pembuatan alat deteksi banjir di kanal ini dibutuhkan biaya kurang dari  3 Juta rupiah per unit.

Tinggalkan komentar jika artikel ini bermanfaat untuk anda

"Selamat Mencoba dan berkreasi"      <<<>>>       "Indahnya berbagi ilmu pengetahuan"


Catatanku di 9 Maret 2016

1 komentar:

walfordqin said...

Neither the federal government nor the states battle gambling habit like they take on alcohol, drug and tobacco habit. Gambling betmove is regulated by the states, and no federal company has duty for prevention and remedy of problem gambling. None of the $7.6 billion in annual federal gambling tax revenue at present goes to help stop or treat gambling habit, based on the council.