Join This Site

Sejak ada anak saya Lionel dan sejak kami sering konsultasi ke dokter SPA dan tumbuh kembang, saya baru terbuka mengenai imunisasi ternyata tidak hanya 5 macam imunisasi wajib saja melainkan masih ada 8 imunisasi lainnya, nah untuk itu saya akan berbagi informasi jenis imunisasi dan manfaatnya.

1 BCG

Imunisasi BCG diberikan 1 x pada bayi usia 2-3 bulan , imunisasi ini memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkolusis (TBC). Penyakit ini sangat menular dimana penularannya melalui udara yang mengandung kuman TBC. Percikan ludah saat batuk dan meludah bersin atau bercakap-cakap. Penyakit ini sangat berbahaya karena menimbulkan kerusakan paru paru, kerusakan tulang dan cacat mental karena kerusakan otak.

HEPATITIS B

Imunisasi hepatitis B diberikan 3 x pada bayi dengan selang waktu 1 bulan antara pemberian pertama dengan pemberian ke dua serta selang 5 bulan antara pemberian kedua dan pemberian ketiga. Imunisasi ulangan dapat diberikan saat anak berusia 5 tahun. Pemberian pertama dilakukan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir , imunisasi ini memberikan kekebalan terhadap virus hepatitis B yang dapat menyebabkan kerusakan hati, kanker hati bahkan kematian.

POLIO

Imunisasi polio diberikan sebanyak 4 x yaitu pada saat bayi baru lahir, berusia 2 bulan (polio 1), 4 bulan  (polio 2), dan 6 bulan (polio 3). Imunisasi polio ulangan diberikan  1 tahun setelah pemberian imunisasi  polio 3 dan pada usia prasekolah yaitu 5 tahun. Imunisasi diberikan melalui mulut sebanyak 2 tetes. Imunisasi ini memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit poliomylitis yang dapat menyebabkan nyeri otot dan kelumpuhan pada salah satu maupun kedua lengan atau tungkai. Polio juga dapat menyebabkan kelumpuhan pada otot otot pernafasan sehingga menyebabkan kematian

4 DPT

Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 x yaitu pada bayi berusia 2 bulan (DTP 1), 4 bulan (DPT 2), dan 6 bulan (DPT 3). Imunisasi ulangan diberikan 1 tahun setelah pemberian imunisasi DPT 3 dan pada usia prasekolah yaitu usia 5 tahun. Vaksin disuntikkan pada oto lengan atau pada paha. Pemberian vaksin DPT ini umumnya diberikan bersamaan dengan pemberian imunisasi polio.
Vaksin DPT merupakan gabungan dati 3 vaksin yaitu vaksin penyakit difteri, tetanus, dan pertusis. Difteri adalah infeksi tenggorokan yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian pada anak hanya dalam beberapa hari. Pertusis adalah penyakit radang saluran napas yang disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari yang dapat menyebabkan serangan batuk hebat hingga anak tidak dapat bernafas, makan, atau minum. Tetanus adalah penyakit kejang dan kaku otot diseluruh tubuh dengan mulut terkunci dan tidak bisa terbuka.

CAMPAK

Imunisasi campak diberikan sebnyak 1 x yaitu pada saat bayi berusia 9 bulan. Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Campak juga disebut morbili adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak anak karena sering disertai komplikasi peradangan pada otak dan paru-paru yang dapat menyebabkan kematian.

6 HIB (haemofilus Influensa Tipe B)

Imunisasi HIB diberikan sebanyak 3 x yaitu saat bayi berusia 2,4 dan 6 bulan yang disuntikkan pada oto lengan atas dan pada paha. Pemberian imunisasi ini membantu mencegah infeksi bakteri Haetnophilus influensa tipe B yang dapat menyebabkan peradangan selaput otak (meringitis), peradangan pada paru-paru dan sendi serta infeksi tenggorokan berat.

7 MMR

Imunisasi MMR diberikan sebanyak 1 x yaitu saat anak berusia 15 bulan. Imunisasi ulangan dapat diberikan kembali saat anak berusia 5-6 tahun. Vaksin disuntikkan pada otot lengan atas atau pada paha. Vaksin MMR merupakan gabungan dari 3 vaksin yaitu Measles (campak), Mumps (parotitis atau gondongan) dan Rubella (campak jerman). Campak selain menyebabkan demam dan ruam kulit juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar liur, juga dapat menyebabkan peradangan selaput otak dan pembengkakakn buah zakar. Campak jerman selain menyebabkan demam dan ruam kulit juag dapat menyebabkan peradangan otak dan cacat bawaan kalau diderita oleh ibu hamil.

8 TIFOID

Imunisasi tifoid atau lebih  dikenal dengan tifus diberikan saat anak berusia 2 tahun dan pemberiannya dapat diulang setelah 3 tahun. Vaksin disuntikkan pada otot lengan atau pada paha. Pemberian imunisasi ini membantu mencegah infeksi bakteri salmonella typhii yang dapat menyebabkan penyakit tifus yaitu peradangan berat pada saluran pencernaan dan menyebabkan komplikasi ke organ tubuh lain termasuk hati.

9 HEPATITIS A

Imunisasi ini diberikan pada saat anak berusia 2 tahun dan pemberian imunisasi ulangan diberikan 6-12 bulan kemudian. Vaksin disuntikkan pada otot lengan dimana vaksin ini akan memberikan kekebalan terhadap virus hepatitis A yang dapat menyebabkan kerusakan hati.

10 IPD (invasive pneumococcol disease)

Penyebabnya adalah steptococcus pneumoniae yang dapat mengakibatkan pneumonia, bakteriemia, meningitis, otitis media akut (OMA) dan sinusitis. Kematian akibat pneumonia yang dapat disebabkan IPD pada anak masih sangat tinggi, penularan melalui udara yang mengandung kuman yang berasal dari penderita. Pencegahan dilakukan dengan menghindari kontak erat dengan penderita dan imunisasi. Imunisasi IPD diberikan mulai umur 2 bulan sebanyak 3 x dengan interval 2 bulan . imunisasi ulangan diberikan stelah imunisasi terakhir.

11 HPV (human papiloma virus)

Sering sebagai penyebab utama kanker serviks (mulut rahim) yang sering menyerang pada wanita usia dewasa muda. Meningkat umur 30 tahun dan puncaknya pada umur 40-49 tahun virus ini ditularkan melalui hubungan seks.
Pencegahan dilakukan dengan menghindari hubungan seks terlalu dini, jangan sering ganti pasangan, menjaga kebersihan alat kelamin, PAP smear rutin, dan imunisasi. Imunisasi diberikan sebelum terjadi hubungan seka memberikan hasil yang lebih baik yaitu mulai umur 10 tahun dengan jadwal 0-1-6 bulan.

12 INFLUENZA

Sering menyebabkan gejala panas tinggi , nyeri otot dan gejala saluran pernapasan berupa nyeri tenggorokan, batuk dan pilek. Imunisasi diberikan pada anak umur 6 bulan dan diulangb tiap 1 tahun.

13 ROTAVIRUS

Merupakan penyebab terserangnya diare pada anak dibawah 5 tahun dan penyebab kematian tertinggi akibat diare. Gejala berupa muntah, mencret air, panas badan, dehidrasi, intoleransi laktosa. Penularan terutama melalui fecal-oral. Pencegahan dengan meningkatkan kebersihan dan imunisasi. Diberikan per oral sebanyak 2 dosis yaitu pada umur 2 bulan dan 4 bulan atau 3 dosis umur 2-4-6 bulan.

Segitu saja yah informasi mengenai jenis imun dan manfaatnya buat investasi kesehatan anak.... yah lumayan juga buat mengorek kantong yang dalam tapi lebih baik mencekah kan bun... dari pada mengobati tentunya biaya pengobatan tidak murah.
Bersyukurlah atas karunia kesehatan buat kita semua....

0 komentar: