Cara kerja Orang Jepang

Hay friends..... saya adalah salah satu orang yang masih sampai saat ini mengamati cara kerja orang jepang .
Negara Jepang  or Nipponkoku atau Nihonkoku sebuah negara kepulauan diasia timur, letaknya diujung sebelah barat pasifik disebelah timur laut jepang, terdiri dari 6.852 pulau yang menjadikan sebagai negara kepulauan seperti negara kita juga yah....tapi kali ini saya tidak akan membahas letak geografis negara Jepang, melainkan cara kerja orang jepang itu gimana sih ... hingga saya pribadi kagum dengan kemajuan negaranya, apa sih resepnya biar bisa maju????? cekidot.... kita flash back sebentar yah  .......
Setelah Jepang di Bom atom oleh Amerika selama perang dunia II terhadap kekaisaran Jepang, waktu itu presiden Amerika Serikat Harry S Truman di 67 kota di Jepang. Senjata Nuklir diberi nama ":Little Boy" Jepang dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 diikuti tanggal 9 Agustus 1945 juga dijatuhkan bom Nuklir " Fat Man" diatas Nagasaki. Kejadian tersebut membuat negara Jepang lumpuh dan porak poranda tapi bissa cepat Bangkit Negaranya dan bahkan lebih maju, rahasianya itu di "orang" Jepang cara kerjanya dilihat dari berbagai sumber seperti dilihat dari segi :

KERJA KERAS
Orang Jepang memiliki semangat kerja yang luar biasa, dan patut kita tiru, kenapa ? (masak sih...) mereka bisa maju karena cara kerja mereka, Etos kerjanya juga sungguh luar biasa rata-rata waktu kerja mereka melebihi waktu kerja dinegara lain, sering kali mereka bekerja lembur, rasa cintanya terhadap perusahaan (yalah selaras dengan salary...hehehe) dan sifat orang jepang tidak suka menunda pekerjaan.

Segala apa yang membuatnya menyerah tersingkir oleh tekat yang kuat seperti halnya Ken Kutaragi pembuat playstation, Soichiro Honda pelopor merek mobil handal HONDA , sakichi toyoda yaitu seorang industrialis pertama jepang hingga sekarang kita pun masih merasakannya yaitu merk TOYOTA dia adalah di antara penemu mesin tenun dan masih banyak lagi.
Mari semangat kerja kita jangan sampai kalah dengan orang Jepang (sama-sama makan nasi bro....)

BUDAYA  MALU dan PANTANG MENYERAH
Dalam buku Wan Seng Menggambarkan bagaimana orang Jepang yang berfisik kecil bisa mengalahkan mereka yang berasal dari Barat, setelah bom atom Amerika menghujam di jantung kota Jepang pada tahun 1945 semua pakar ekonomi saat itu memastikan Jepang akan segera bangkrut, namun prediksi itu terpatahkan. Dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun Jepang mampu bangkit dan bahkan menyaingi perekonomian negara yang menyerangnya.
orang Jepang memiliki budaya MALU ini menjadi ciri khas dan salah satu faktor yang cukup menentukan keberhasilan. Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. ingat Harakiri : bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut   , menjadi ritual sejak era samurai yaitu ketika mereka kalah dalam pertempuran. Masuk dunia modern orang Jepang wacananya sedikit berubah ke fenomena "mengundurkan diri"  bagi para pejabat yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugas.


HEMAT (Antikonsumerisme)
Orang Jepang juga memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap antikonsumerisme berlebihan ini tampak dalam berbagai bidang kehidupan, Banyak orang Jepang ramai belanja di supermarket sekitar pukul 19.30. Sudah menjadi hal biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuh pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Di Jepang, supermarket rata-rata tutup pada pukul 20.00.




LOYALITAS
Di samping itu, loyalitas membuat sistem karier di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. 

BUDAYA BACA
Yang tak kalah penting dari budaya bangsa Jepang adalah membaca. Hasrat membaca masyarakat Jepang yang sangat tinggi tercermin dalam perilakunya sehari-hari. Bisa Anda saksikan sendiri ketika berkunjung ke Negeri Sakura ini bahwa dimanapun mereka berada: stasiun, terminal bus, didalam kereta, didalam bus, didalam pesawat banyak diantara mereka yang membaca. Bahkan didalam kereta api listrik yang melaju sangat kencangpun mereka tetap membaca.